Puisi-puisi Ku
Jumat, 29 Juli 2011
Aku KesaL
Sebagai diriku yang emosional
Tidakkah kau bisa melihat dari sisi yang berbeda
Bahwa inilah kelebihanku, Kelebihan rasa cinta terhadapmu
Rasa takut kehilangan perhatian ketika kau berbagi dengan yang lain
Aku ingin kau tau… Ini bukan hanya sekedar luapan amarah
Tapi rasa cinta yang begitu dalam, Tidakkah kau mengerti itu sayang??
Andai Kau Tau Perasaanku
Jika ku tau memendam perasaan akan seperti ini
Maka mungkin ku kan berpikir dua kali
Terlambat ku menyadari
Terlanjur ku memendamnya
Hingga ku sulit sendiri ungkapkannya
Andai kau dapat membaca rasa ini
Dapatkah kau rasakan dari tatapanku?
Tatap mata penuh harap agar kau menyadarinya
Tapi kau hanya terus diam membisu
Seakan kau tak mengerti
Hingga hatiku selalu bergejolak mengartikan sikapmu
Mungkinkah ku salah mengartikan?Saat ini ku hanya berharap tuk temukan jawaban
Tuk hilangkan semua gundah hati
Ku hanya ingin bisa terus berada di sampingmu
Tuk temani hari-harimu
Hingga ku temukan jawaban itu Semoga kau mengerti apa yang ku mau
ku tak ingin lebih darimu
Cukup mengetahui isi hatiku….
Maka mungkin ku kan berpikir dua kali
Terlambat ku menyadari
Terlanjur ku memendamnya
Hingga ku sulit sendiri ungkapkannya
Andai kau dapat membaca rasa ini
Dapatkah kau rasakan dari tatapanku?
Tatap mata penuh harap agar kau menyadarinya
Tapi kau hanya terus diam membisu
Seakan kau tak mengerti
Hingga hatiku selalu bergejolak mengartikan sikapmu
Mungkinkah ku salah mengartikan?Saat ini ku hanya berharap tuk temukan jawaban
Tuk hilangkan semua gundah hati
Ku hanya ingin bisa terus berada di sampingmu
Tuk temani hari-harimu
Hingga ku temukan jawaban itu Semoga kau mengerti apa yang ku mau
ku tak ingin lebih darimu
Cukup mengetahui isi hatiku….
Kepergianmu
Sungguh Aku Tak Bisa
Sampai Kapanpun Tak Bisa
Memisahkan Cinta Dan Benci Yang Ku Rasa
Namun Jika Itu Yang Kau Pinta
BagiKu Tak Mengapa
Asal Kau Bahagia Bersamanya
Akupun Rela . . .
Meski Hanya Sejenak Ku Mengenalmu
Telah Pernah Berteman Denganmu
Pernah Tertawa Membahagiakanmu
Dan Telah Merasa MencintaiMu
Meski Tak Bisa Ku Miliki Seutuhnya
Mungkin Kau Bukan Yang Bisa Ku Miliki Selamanya
Mungkin Kau Hanya akan Menjadi Mimpi Selamanya
Dan Segala Yang Ku Berikan Padamu
Segala Pengorbanan Ku
Semua Ku Lakukan Hanya UntukMu . .
Derai-Derai Air Hujan
Di musim yang dingin..
tetes air mulai berjatuhan…
Hatiku selalu pilu..
bila teringat kenangan di masa lalu..
tetes air mulai berjatuhan…
Hatiku selalu pilu..
bila teringat kenangan di masa lalu..
Aku tak tahu apa yang ingin aku lakukan saat ini..
Karena hanya air hujan..
yang dapat menyejukan aku..
Dan..
yang mampu mencairkan hatiku yang beku..
Karena hanya air hujan..
yang dapat menyejukan aku..
Dan..
yang mampu mencairkan hatiku yang beku..
Dingin..
Dingin..
Sedingin air hujan dimalam ini..
Dingin..
Sedingin air hujan dimalam ini..
Aku tak tahu….
Mengapa kehampaan selalu menghampiriku..??
Tak seperti bunga-bunga yang baru merekah..
Dikelilingi kumbang-kumbang yang menggoda..
Kapankah kiranya..
kesunyian ini dapat kembali terisi..??
Mengapa kehampaan selalu menghampiriku..??
Tak seperti bunga-bunga yang baru merekah..
Dikelilingi kumbang-kumbang yang menggoda..
Kapankah kiranya..
kesunyian ini dapat kembali terisi..??
Biar Langit Yang Memutuskan
Hangatnya perapian malam.
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu.
Kesejukan sungai kebahagiaan.
Bagai menatap senyummu.
Damainya jiwaku..
Di mana.. belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu.
Hanya bisa merasakan abadinya duka.
Dalam hati tersimpan banyak doa..
Kau bilang kita pasti bisa.
Bisa saling mencintai.
Bersama sampai tua.
Bersatu hingga mati.
Kau bilang perbanyak doa dan harapan.
Impian kita pasti kan terwujud.
Namun apa yang terjadi kini..?
Biarlah langit yang memutuskan..
Satu keinginan..
Cinta kita jangan sampai berubah.
Hati kita tetap menyatu.
Menciptakan bahagia bersama.
Tak semudah yang kita duga..
Bagaimana.. harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi..
Biarlah Langit yang memutuskan.
Tentang akhir cerita cinta kita..
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu.
Kesejukan sungai kebahagiaan.
Bagai menatap senyummu.
Damainya jiwaku..
Di mana.. belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu.
Hanya bisa merasakan abadinya duka.
Dalam hati tersimpan banyak doa..
Kau bilang kita pasti bisa.
Bisa saling mencintai.
Bersama sampai tua.
Bersatu hingga mati.
Kau bilang perbanyak doa dan harapan.
Impian kita pasti kan terwujud.
Namun apa yang terjadi kini..?
Biarlah langit yang memutuskan..
Satu keinginan..
Cinta kita jangan sampai berubah.
Hati kita tetap menyatu.
Menciptakan bahagia bersama.
Tak semudah yang kita duga..
Bagaimana.. harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi..
Biarlah Langit yang memutuskan.
Tentang akhir cerita cinta kita..
Langganan:
Postingan (Atom)